Ahmad Gaus
in a conversation at a local
coffeeshop along Balestier Road,
10 April 2007
|
Perkembangan
Pemikiran Islam
dan Gagasan Islam Progresif di Indonesia
Wawancara bersama Ahmad Gaus
AF
(LibforAll Foundation,
Jakarta)
April 2007
"Mayoritas umat Islam Indonesia tidak akan bisa
dibodohi dengan klaim-klaim agama para petualang politik
yang ingin menjadikan agama sebagai alat untuk meraih dukungan...Dalam
sejarah Indonesia, Islam politik selalu tersisih dan kalah,
tapi sebagian politikus Muslim masih saja bermain-main dengan
sentimen agama. Mungkin karena mereka dungu, tidak membaca
sejarah, atau karena tidak memiliki program yang jelas untuk
memajukan masyarakat sehingga mereka pikir lebih mudah menawarkan
surga."
[For full interview,
click
here]
|
Intelektualisme Melayu,
Pertarungan Wacana Agama,
dan Budaya Politik Malaysia
Wawancara bersama Fathi Aris Omar
(Komunite Seni Jalan Telawi, Kuala Lumpur)
15 April 2007
"Kita bukannya meminta Islam progresif itu menjadi dominan atau menjadi mainstream. Yang kita minta hanyalah supaya wacana-wacana Islam yang pelbagai itu dibenarkan dan dibiarkan hidup, bersesuaian dengan pilihan masing-masing....Kecenderungan di Malaysia ini ialah kecenderungan untuk menyeragamkan (uniform) sesuatu."
[For full interview, click here]
|
Fathi Aris Omar
in a conversation at an outdoor
restaurant near
Dewan Bahasa & Pustaka,
Kuala Lumpur, 15 April 2007 |
Irfan Abubakar
in
a conversation at a home in
Ciputat, Tangerang,
South Jakarta,
2 June 2007. |
Pertarungan
Ide, Negosiasi Ruang Publik dan Toleransi di Kalangan Umat
Wawancara bersama Irfan Abubakar
(Pusat Kajian Agama dan Budaya, UIN Jakarta)
Jun 2007
"Konflik di tengah masyarakat multi-etnis, multi-ras,
dan multi-agama adalah hal yang hampir pasti. Persoalannya
bukan pada konflik itu sendiri karena dalam hal kehidupan
sosial, konflik justru diperlukan untuk menjadikan masyarakat
lebih dinamis... Persoalannya justru pada bagaimana mengelola
potensi konflik yang ada. Apakah konflik diselesaikan dengan
cara-cara damai atau dengan kekerasan? Yang terbaik tentu
saja mengelolanya secara damai tapi kreatif sehingga potensi
konflik dapat ditransformasikan menjadi kekuatan konstruktif
untuk mencapai kemajuan peradaban yang setinggi-tingginya
bagi seluruh rakyat."
[For full interview,
click
here] |
Gerakan
Reformisme,
Kebebasan Pendapat,
dan Pendidikan Islam
Wawancara bersama
Al-Mustaqeem Mahmod Radhi
(Middle Eastern Graduates Center,
Kuala Lumpur)
17 Jun 2007
"Pendidikan agama di Malaysia ini, secara umumnya,
bukan pendidikan dalam erti kata yang sebenarnya. Saya lihat
tidak ada semangat inquiry (ingin tahu) di situ –
iaitu, pengajaran yang membuat pelajar ingin bertanya. Sebaliknya,
ia bercorak authoritarian, iaitu, guru cenderung mengatakan:
“Ini sekian, dan yang itu adalah final (tidak boleh
dipersoal); hukumnya sekian dan ia final; Islam adalah sekian
dan ia final.” Jadi, yang diajar dan ditekankan bukannya
berkenaan asas-asas sesuatu perkara itu; sebaliknya diajarkan
bentuk-bentuknya yang kemudian dikatakan final."
[For full interview,
click
here]
|
Al-Mustaqeem Mahmood
Radhi
in a conversation at a hotel
in Jalan Ampang,
Kuala Lumpur, 17 April 2007
|
|
|